Selasa, 27 Maret 2012
Ketika hidup sudah tak nyaman
Awalnya saya merasa hidup ini berwarna ketika ditawari pindah tempat kerja, menikmati kerjaan yang tadinya saya impi-impikan. Namun dengan berjalannya waktu, rasa berwarna itu hilang,, berganti dengan rasa tak nyaman. Entah siapa yang memulai, saya merasa semua tertumpu di pundak, semua bergantung dipundak sehingga rasanya beraaat sangat. Dan akhirnya satu persatu masalah datang membuat emosi naik turun. Membuat saya terkadang tidak bisa mengontrol. Dan dengan sadar diri saya mundur teratur dari berbagai kegiatan yang membuat emosi saya naik turun. Saya tidak lupa kalau saya itu seorang staf yang harus loyal terhadap atasan dan temen kerja, tapi terkadang atasan yang tau "kepintaran" saya suka seenaknya menyuruh ini itu, tidak melihat saya sedang apa dan bagaimana. Yah itulah dinamika, setiap orang sudah merasakan. Sekarang saya sudah jenuh berat, pengen jadi brand new me... Anyone can help me ?????
Senin, 26 Maret 2012
Minggu, 25 Maret 2012
gordyn-koe
Sejak memutuskan untuk membeli rumah, maka bunda langsung kepikiran bikin gordyn. Setelah itung2 yah lumayan makan duit juga, apalagi klo pesen ya,,, mau buat gordyn yang lg model skarang ntu lho,,,, smok,,, tapi asli makan bahan. akhirnya itung2, ngukur2, jadilah bunda beli bahan warna oranye 10 m, dengan asumsi bisa buat gordyn seluruh jendela plus pintu kamar, tapi setelah berinovasi, ternyata bahannya ga cukup, wahhhhh,,, sedihhhh mana uangnya dah abis,,,
Rabu, 21 Maret 2012
4 M plus
1. Menguras bak mandi, wadah air minum hewan peliharaan.
2. Menutup wadah air minum
3. Mengubur barang2 bekas
4. Memantau wadah air yang berpotensial menjadi tempat perindukan nyamuk
Plus.... jangan gantung baju, pakai repellent, menaburkan abate dan pakai kelambu saat tidur
2. Menutup wadah air minum
3. Mengubur barang2 bekas
4. Memantau wadah air yang berpotensial menjadi tempat perindukan nyamuk
Plus.... jangan gantung baju, pakai repellent, menaburkan abate dan pakai kelambu saat tidur
Selasa, 20 Maret 2012
DBD oh..... DBD
Saat ini (s.d tgl 21 Maret 2012) kasus DBD di Kab. Pesawaran sudah mencapai 125 kasus dengan kematian sebanyak 2 orang. Jumlah kasus awal tahun ini cukup tinggi dibanding tahun kemarin yang mencapai 61 kasus dengan kematian 3 orang. Cukup menyedihkan memang, iklan2 tentang PHBS di TV sudah banyak, tapi prilaku masyarakat tidak berubah. Padahal cara paling jitu mencegah DBD adalah dengan 4M plus (menguras, menutup, mengubur serta memantau) plus abatisasi dan penggunaan repellent. Rata2 masyarakat ingin di fogging, padahal kalau saja masyarakat tahu, fogging itu sama saja dengan qta menyemprot semacam Baygon, force magic, dan merk2 lainnya. Malah kalau fogging itu bikin repot, alat makan yang terkena semprot harus qta cuci ulang. Asap fogging itu menempel lama di alat makan, gordyn, seprai dan sarung bantal. Saya pribadi lebih suka bebersih rumah daripada harus di Fogging.
PETUNJUK PERENCANAAN DAN PENATA LAKSANAAN KASUS GIGITAN HEWAN TERSANGKA RABIES
Waktu kecil duluuu... suka merhatiin poster2 yang ada di Puskesmas, tentang ibu hamil, tatalaksana cuci luka gigitan anjing, tentang imunisasi, 4 sehat 5 sempurna dll,,, ga nyangka yeee skarang berkecimpung didunia itu...
Kmaren baru dapet buku baru tentang penanggulangan rabies,,,
Penyakit anjing gila atau dikenal dengan nama rabies merupakan penyakit infeksi akut (bersifat zoonosis) pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh virus terutam anjing, kucing dan kera. Penyakit ini bila sudah menunjukkan gejala klinis pada hewan atau manusia selalu diakhiri dengan kematian, sehingga mengakibatkan timbulnya rasa cemas dan takut bagi orang-orang yang terkena gigitan dan kekhawatiran serta keresahan bagi masyarakat pada umumnya
PATOGENESIS
Setelah virus rabies masuk melalui luka gigitan, selama 2 minggu virus masih dapat ditemukan di daerah sekitar luka gigitan. Dan sebagian besar sudah mencapai ujung2 serabut saraf posterior tanpa menunjukkan perubahan2 fungsinya. Masa inkubasi bervariasi yaitu berkisar antara 2 minggu sampai 2 tahu, tetapi pada umumnya 3-8 minggu, berhububg dengan jarak yang harus ditempuh oleh virus sebelum mencapai otak.
Sesampainya diotak virus kemudian memperbanyak diri dan menyebar luas dalam semua bagian neuron, terutama mempunyai predileksi khusu terdapat sel2 sistem limbik, hipotalamus dan batang otak.
PENANGANAN LUKA GIGITAN HEWAN PENULAR RABIES
Setiap ada kasus gigitan hewan penular rabies harus ditangani dengan cepat dan sesegera mungkin. Untuk mematikan virus rabies yang masuk pada luka gigita, usaha yang paling efektif adalah mencuci luka gigitan dengan air mengalir dan sabun selama 10-15 menit, kemudian diberi antiseptik. Luka gigitan tidaj dibenarkan untuk dijahit kecuali jahitan situasi. Bila memang perlu sekali untuk di jahit maka di beri Serum Anti Rabies (SAR) sesuai dosis.
PEMBERIAN VAKSIN ANTI RABIES (VAR) DAN SERUM ANTI RABIES (SAR)
Pemberian VAR dan SAR harus didasarkan kepada :
1. Anamnesis : kontak/jilatan/gigitan, kejadian di daerah terlutar/terancam/bebas, di dahului tindakan provikatif/tidak, hewan yang menggigit menunjukkan gejala rabies/tidak, hewan pengigit lari tidak dapat ditangkap, hewan penggigit mati tapi diragukan menderita rabies, penderita gigitan pernah di VAR dan kapan, hewan penggigit pernah di VAR dan kapan. So, perlu anamnesa yang mendalam, tapi jaman sekarang semua orang pintar menganamnesa, ngalah2in dokter ahli.
2. Pemeriksaan fisik : identifikasi luka
Luka resiko rendah : jilatan pada kulit luka, garukan atau lecet, luka keci disekitar tangan, badan dan kaki
Luka resiko tinggi : jilatan pada selaput mukosa utuh seperti maya, mulut, anus dan alat genital, jilatan atau luka di atas daerah bahu, luka pada jari tanagn dan jari kaki, luka gigitan pada genitalia, luka gigitan yang lebar/dalam dan banyak luka
DOSIS VAR DAN SAR
1. VAR : 4 x pemberian yaitu H0 2 dosis, H7 1 dosis, H21 1 dosis
2. VAR kombinasi SAR : 4 x pemberian yaitu H0 2 dosis, H7 1 dosis, H21 1 dosis serta ulangan H90 1 dosis
3. SAR
SAR Homolog : 1 x pemberian dosis 20 IU/ kg BB
SAR Heterolog : 1 x pemberian dosis 40 IU/kg BB
PENANGANAN LUKA GIGITAN HEWAN PENULAR RABIES
Setiap ada kasus gigitan hewan penular rabies harus ditangani dengan cepat dan sesegera mungkin. Untuk mematikan virus rabies yang masuk pada luka gigita, usaha yang paling efektif adalah mencuci luka gigitan dengan air mengalir dan sabun selama 10-15 menit, kemudian diberi antiseptik. Luka gigitan tidaj dibenarkan untuk dijahit kecuali jahitan situasi. Bila memang perlu sekali untuk di jahit maka di beri Serum Anti Rabies (SAR) sesuai dosis.
PEMBERIAN VAKSIN ANTI RABIES (VAR) DAN SERUM ANTI RABIES (SAR)
Pemberian VAR dan SAR harus didasarkan kepada :
1. Anamnesis : kontak/jilatan/gigitan, kejadian di daerah terlutar/terancam/bebas, di dahului tindakan provikatif/tidak, hewan yang menggigit menunjukkan gejala rabies/tidak, hewan pengigit lari tidak dapat ditangkap, hewan penggigit mati tapi diragukan menderita rabies, penderita gigitan pernah di VAR dan kapan, hewan penggigit pernah di VAR dan kapan. So, perlu anamnesa yang mendalam, tapi jaman sekarang semua orang pintar menganamnesa, ngalah2in dokter ahli.
2. Pemeriksaan fisik : identifikasi luka
Luka resiko rendah : jilatan pada kulit luka, garukan atau lecet, luka keci disekitar tangan, badan dan kaki
Luka resiko tinggi : jilatan pada selaput mukosa utuh seperti maya, mulut, anus dan alat genital, jilatan atau luka di atas daerah bahu, luka pada jari tanagn dan jari kaki, luka gigitan pada genitalia, luka gigitan yang lebar/dalam dan banyak luka
DOSIS VAR DAN SAR
1. VAR : 4 x pemberian yaitu H0 2 dosis, H7 1 dosis, H21 1 dosis
2. VAR kombinasi SAR : 4 x pemberian yaitu H0 2 dosis, H7 1 dosis, H21 1 dosis serta ulangan H90 1 dosis
3. SAR
SAR Homolog : 1 x pemberian dosis 20 IU/ kg BB
SAR Heterolog : 1 x pemberian dosis 40 IU/kg BB
Senin, 12 Maret 2012
Kronologis kematian GHPR di Pedada
LAPORAN SEMENTARA KASUS KEMATIAN DIDUGA
KARENA GHPR
NAMA : FAISAL ABDAU
UMUR : 5,4 TH
JENIS
KELAMIN : LAKI-LAKI
NAMA KK : HALABI
ALAMAT : KAMPUNG BARU
INDUK KEC. PUNDUH PEDADA
TANGGAL
KEJADIAN : 11 MARET 2012
TEMPAT
KEJADIAN : DESA DURIAN PADANG
CERMIN
KRONOLOGIS KEJADIAN
Pada
hari minggu tanggal 19 Februari 2012 korban yang saat itu sedang bermain
bersama teman-temannya sekitar jam 11
siang di depan sekolah MI (samping rumah korban) secara tiba2 digigit anjing.
Korban langsung dibawa ke PKM Rawat Inap Padang Cermin dan dilakukan cuci luka
10-15 menit dengan air mengalir dan
sabun selanjutnya luka ditutup tanpa di jahit dan di rujuk ke RS Bumi Waras
Bandar Lampung dengan asumsi akan diberikan SAR
Hewan
penggigit adalah anjing liar yang oleh warga langsung di tangkap dan di bunuh
untuk selanjutnya sampel di bawa petugas dari peternakan untuk diperiksa. Pada
tanggal 20 Februari 2012 telah didapatkan hasil bahwa sampel tersebut positif
Rabies.
Di RS
Bumi Waras luka korban dicuci kembali dn dilakukan jahitan situasi untuk
perawatan luka. Setelah itu diberikan VAR 2 vial, karena SAR tidak tersedia
korban dirujuk ke RS Abdoel Moeloek, namun setibanya di RSAM korban tidak
mendapatkan SAR (RSAM tidak ada SAR) dan akhirnya korban diberi ATS selanjutnya
korban dibawa pulang.
Selama
dirumah korban mendapatkan perawatan luka dan dilakukan pengangkatan jahitan
luka di PKM Pedada. Pada hari ke- 7 korban mendapatkan VAR sambil terus
dilakukan perawatan luka oleh petugas.
Korban
dijadwalkan akan mendapat VAR yang ke-3 pada tanggal 11 Maret 2012. Namun pada
hari Jum’at tanggal 9 Maret 2012 korban jatuh sehingga tangan kirinya terkilir,
hari Sabtu pagi (10 Maret 2012) korban menderita demam dan dibawa berobat ke
mantri terdekat dan diberi obat penurun panas dan antibiotik (cefadroksil).
Karena demamnya tidak kunjung turun maka korban dibawa oleh keluarga ke sangkal
putung pada pukul 16.00 WIB dengan keadaan demam dan menggigil dan tangan
kirinya susah digerakkan. Setelah dilakukan pemijatan korban di periksa oleh dr.
Ali Zainal Abidin dengan keadaan umum (KU) lemah, suhu tubuh 39,1 oC
. Lalu korban disarankan untuk diobservasi dan akan dirujuk esok hari.
Pada
pukul 19.00 wib demam mulai turun dan pada pukul 22.00 wib demam mulai naik dan
terlihat mata korban agak melotot, demam, lidah berdecap dan kejang ringan.
Akhirnya pada pukul 01.50 dini hari tanggal 11 Maret 2012 korban meninggal dan
dijelaskan oleh dokter diakibatkan oleh kerusakan fungsi otak karena Rabies.
Langganan:
Postingan (Atom)